Jumat, 20 Juli 2012

SMS Menyambut Ramadhan

Menyambut Ramadhan banyak temen-temen yang kirim sms. Berikut saya SMS-nya yang saya abadikan dalam postingan Blog saya kali ini.
  1. +628537234xxxx
  2. Assalamu'alaikum wr wb Air tak selalu jernih, begitu juga dengan ucapanku... Kapas tak selalu putih, begitu juga dengan Hatikuk... Langit tak selalu biru, begitu juga dengan Hidupku... Jalan tak selalu lurus, begitu juga dengan langkahku... Jika maaf bisa terucap hari ini, untuk apa menunggu Idul Fitri? Sedangkan hembusan nafas kita pun Tak akan pernah tahu kapan akan Berhenti... Maka dari itu... Saya Mohon Maaf atas segala Salah dan Khilaf.... Serta Selamat menyambut Bulan Suci Ramadhan 1433H... Semoga Ibadah kita diterima oleh Allah SWT.... Aamiin.....
  3. +628571390xxxx
  4. -4hari lagi Nafas menjadi Tasbih -4hari lagi Tidur menjadi Ibadah -4hari lagi Do'a menjadi Terijabah, Dan -4hari lagi Pahala dilipatgandakan, Tapi Itu semua tidak akan berarti tanpa ma'af tulus dari hati yang membaca pesan ini. Izinkan 2 telapak tangan ini mewakili semua anggota tubuh dan keluargaku untuk Bersimpuh memohon maaf, untuk lisan yang terlanjur bohong, Janji yang Terabaikan, Hati yang berprasangka Buruk dan semua sikap yang Menyakitkan. Marhaban Ya Ramadhan Marhaban Ya Sharosyiam
  5. +628788337xxxx
  6. .Terkadang tercipta dosa dalam tawa .terbisik luka dalam candan .terlintas keangkuhan dalam cerita 'bukan mawar jika tak berduri 'tak ada gading yang tak retak 'bukan hati jika tak kecewa 'bukan manusia jika tak ada salah Jadi ku minta maaf yang sebesar-besarnya ya.... Kembang melati sungguhlah Indah..! Ditengah taman jadi hiasan...! Harum Ramadhan, Tercium sudah... Salah dan Khilaf, Mohon dimaafkan... Makan Roti sambil Berdiri Bersihkan Hati, Sucikan Diri... Bunga Terangkai, Terikat Tali... Lama dipandang, Indah sekali... Biarpun ramadhan kurang lebih 3 hari lagi Moga-moga aq orang pertama yang ngucapin maaf setulus Hati.
  7. +628527092xxxx
  8. Geureuhem naga lon pike reudok... Rupa jih plandok lam kawan rusa.. Nyo puasa pih karap trok... Yang landok-landok kajeut peuto mushalla... Selamat Menyambut Bulan Suci Ramadhan Mohon Maaf Lahir dan Batin...

Senin, 16 Juli 2012

7 Penyakit Wanita Yang Pelu Kita Ketahui

Berdasarkan sebuah survey, ini adalah beberapa penyakit yang sering dan biasanya dialami oleh wanita....
  1. Nangisuitis
  2. Akibat terlalu sensitif. Gejalanya bibir cemberut, mata kedip-kedip. Efek sampingnya mata bengkak, saputangan banjir, hidung meler, bawaannya ngurung diri atau terkena penyakit Curhatitis A. Penyakit ini bisa diobati dengan obat Tegaridol, OBH (Obat Berhati Hamba).

  3. Curhatitis
  4. Bawaannya pengen nyerocos, Efek samping rahasia orang bisa bocor, terkena Nangisuitis. Penyakit ini bisa diarahkan positif jika ia bercuhatitisnya ke orang yang tepat, apalagi sama Tuhan.

  5. Shooping Syndrome
  6. Gejalanya pengen jalan mulu, mata melotot, Efek sampingnya lidah ngiler, mulut nganga, dompet jadi tipis. Jika sudah masuk stadium 4 (parah banget) dompet cowoknya ikut tipis. Coba minum hematcold atau tablet PD (Pengendalian Diri).

  7. Cerewetisme
  8. Lebih parah dari Curhatitis B, tidak mengandung titik koma. Efek samping muncrat, telinga tetangga budek, dada cowoknya bisa jadi lebih halus karena sering mengelus. Lebih cepat makan pil dengar dan minum tablet bicara lebih diperlambat.

  9. Lamanian Dandanitos
  10. Pengennya diem depan cermin. Tangan kiri gatel-gatel pengen pegang sisir, tangan kanan kram-kram pengen teplok-teplok pipi pake bedak. Efek samping: menor, telat, cowoknya berkarat, gak kebagian makanan. Minum segera Sari Bawak (Bagi Waktu) dan Taperi (tambah percaya diri). Buat cowok minum Toleransikipil 230 sendok sehari sesudah dan sebelum mandi.

  11. Cemburunotomy
  12. Gejala muka lonjong, tangan mengepal, alis menukik. Coba cegah dengan obat sirup prasangka baik tiga sendok sehari, Pil pengertian dan tablet selidiki dahulu.

  13. Ngambekilation
  14. Gejala hampir sama dengan Cemburubotomy. Minum Sabaron dan Bersyukurinis.
Sumber : http://bundertown.blogspot.com

Situs-situs yang Perlu Dikatahui.

Semua situs dibawah ini adalah situs horor and serem. So, kalo anda seorang penakut atau jantungan jangan pernah mencoba membuka situs dibawah ini. Karena saya tidak akan bertanggung jawab atas hal-hal yang menimpa anda. Saya mempostingkan ini hanya sekedar pengetahuan agar anda yang tergolong orang pengecut tidak terjebak untuk membuka situs yang serem-serem. Silahkan simak n di hafalkan ya......

  1. http://killerjo.net
    Kalo yang ini pasti pada sudah tau to...ya, situs dengan teriakan dan gambar yang serem.

  2. http://gandhi.isgreat.org
    Kalo menurut saya sih ini ga terlalu parah, masih parah killerjo.

  3. http://subang.co.tv
    Untuk situs ini anda diharuskan untuk mengaktifkan Flash Player pada browser Anda, karena filenya berupa flash lalu dengar dan lihat apa yang terjadi. Ini cuma saudara killerjo gambarnya pun gambar kilerjo.

  4. http://esc-creation.com/scream
    Isinya menakutkan...

  5. http://members.home.nl/saen/Special/Zoeken.swf
    Ini juga sangat mengejutkan kalo kita sedang tidak sadar lagi mau dikerjain. Karena ada sedikit permainan diawal situs. Permainannya adalah kita disuruh mencari perbedaan dari dua gambar. Nah, ketika kita sedang konsentrasi mencari perbedaan dari kedua gambar tiba-tiba muncul suara serem dan gambar seperti killerjo.

  6. http://www.hotel626.com/
    Kalo yang ini aq belum pernah nyoba.katanya sih, situs ini seperti hotel beneran yang buka dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi sesuai dengan urlnya. Kalo mau nyoba coba ja rubah dulu jam di komptermu.

  7. http://www.asylum626.com/
    Ini juga hampir sama dengan yang diatas.

  8. http://www.rumdesign.com/wrong/
    Fokus ke ke jendela tunggu 1 menit dan lihat kejutannya..!!

  9. http://www.luna-maya.com/
    Ini sama juga dengan killerjo.

Udahlah gua ra sa tu ja dah cukup buat kali ni.laper ni...puasa ga sahur tadi...dah ya, semoga bermanfaat.

Aku Ingin Membaca Qur’an untuk Ibuku

Ahmad berumur sebelas tahun ketika ibunya (orang tua tunggal) mengantarnya untuk kelas Qira’ati (membaca Al Qur’an). Saya suka anak-anak itu memulai belajar membaca Qur’an di awal usia, terutama anak laki-laki. Aku sampaikan hal itu pada Ahmad. Namun ia menyampaikan alasannya, bahwa ibunya selalu berharap dapat mendengar bacaan Al Qur’an darinya.

Ahmad memulai pelajaran Qira’atinya dan sejak itu aku berfikir ini merupakan pekerjaan yang sia-sia. Meskipun aku sudah berusaha keras mengajarinya, ia tampaknya belum bisa mengenal huruf-huruf hijaiyah dan tidak bisa menalar bagaimana membacanya. Namun ia patuh untuk terus membaca Al Qur’an seperti yang kuwajibkan untuk semua murid-muridku.

Dalam beberapa bulan ia terus berusaha sementara aku menyimak bacaannya dan terus menyemangatinya. Di setiap akhir pekan ia selalu berkata: “Ibuku akan mendengarku membaca Al Qur’an suatu hari.” Di balik itu aku melihatnya tak bisa diharapkan. Ia tidak berbakat!

Aku tak mengenal ibunya dengan baik. Aku hanya sempat melihatnya dari kejauhan ketika ia mengantar atau menjemput Ahmad dengan mobil tuanya. Ia selalu melambaikan tangan kepadaku tapi tak pernah berhenti untuk masuk ke kelas.

Suatu hari, Ahmad berhenti dari mendatangi kelas kami. Aku pernah berniat akan menelponnya tetapi kemudian berfikir mungkin ia memutuskan untuk melakukan hal lain. Mungkin ia akhirnya menyadari akan ketiadaan bakatnya dalam Qira’ati. Aku juga merasa lega dengan ketidakhadirannya. Ia bisa menjadi iklan yang buruk bagi kelas Qira’atiku!

Beberapa minggu kemudian, aku mengirimkan selebaran kepada murid-muridku di rumah akan adanya acara pembacaan qira’ah Al Qur’an. Tak disangka, Ahmad (yang juga menerima pengumuman itu) menanyakan apakah ia diperkenankan untuk tampil membaca qira’ah Al Qur’an. Aku menyatakan bahwa sebenarnya acara ini untuk murid yang masih aktif saja dan karena ia sudah tidak pernah hadir lagi, maka ia tidak berhak tampil. Ia menyatakan bahwa ibunya akhir-akhir ini sakit dan tak bisa mengantarnya ke kelas. Ia juga menyatakan bahwa dirinya masih terus berlatih Qira’ati di rumah meskipun tidak masuk kelas.

“Ustadzah,… Aku harus ikut membaca qira’ah!,” paksanya kepadaku. Aku tak tahu apa yang menyebabkanku akhirnya memperbolehkannya ikut tampil. Mungkin karena tekad Ahmad yang kuat atau ada bisikan hatiku yang menyatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Malam acara pembacaan qira’ah itu telah tiba. Gedung olah raga sekolah telah dipenuhi para orang tua murid, teman-teman dan sanak saudara. Aku tempatkan Ahmad pada giliran terakhir sebelum aku sendiri yang akan menutup acara dengan ucapan terima kasih dan pembacaan qira’ah penutup. Aku berfikir bahwa jika penampilan Ahmad merusak acara ini maka itu terjadi di akhir acara dan aku bisa “menyelamatkan” penampilan buruknya dengan penampilanku sendiri.

Pembacaan qira’ah dari murid ke murid berlangsung lancar. Mereka telah berlatih dan itu terlihat dalam penampilan mereka. Kini giliran Ahmad naik ke panggung. Bajunya lusuh tak terseterika dan rambutnya pun acak-acakan tak tersisir rapi. “Mengapa ia tidak berpenampilan rapi seperti murid-murid yang lain?” lintasan pertanyaan buruk sangka langsung bergolak di kepalaku. “Mengapa ibunya tidak mempersiapkan penampilannya? Paling tidak, sekedar menyisir rambutnya untuk acara istimewa malam ini?”

Ia mulai membaca. Aku sungguh terkejut ketika ia mengumumkan bahwa surat Al Kahfi akan ia bacakan. Aku tak menyangka dan tak siap dengan apa yang kudengar selanjutnya. Suaranya begitu ringan dan lembut. Qira’ahnya sangat sempurna! Belum pernah kudengar bacaan Al Qur’an seindah itu dari anak-anak seumurnya.

Setelah enam setengah menit ia berhenti.

Penuh haru dan berlinang air mata, aku bergegas ke atas panggung dan memeluk Ahmad dengan gembira. “Aku belum pernah mendengar yang seindah itu Ahmad! Bagaimana engkau bisa seperti itu?” Melalui mikrofon Ahmad menjelaskan: “Ustadzah,… ingat tidak ketika aku mengatakan bahwa ibuku sakit? Ya, sebenarnya ia menderita kanker dan telah meninggal pagi tadi. Dan sebenarnya… ia lahir tuli. Jadi, malam ini adalah kali pertama ia bisa mendengarku membaca Al Qur’an. Karena itu, aku ingin menjadikan ini qira’ah yang istimewa.”

Tak ada mata yang kering sepenuh gedung malam itu. Saat petugas dari Dinas Sosial mengantar Ahmad dari panggung untuk dibawa ke Panti Asuhan, aku melihat, bahkan mata mereka pun memerah dan sembab.

Aku berkata di dalam hati, betapa hidupku semakin kaya dengan menjadikan Ahmad sebagai muridku. Ialah sebenarnya “sang guru” sementara aku adalah muridnya. Ialah yang mengajariku hikmah dari kesabaran dan cinta serta kepercayaan diri. Aku juga belajar untuk memberikan kesempatan kepada seseorang, berharap kebaikan meskipun kadang tanpa alasan yang bisa dimengerti.

[Kiirman dari seorang rekan kerja]

Cara Meng-upload Website ke Web Hosting 000webhost.com

Setelah anda memiliki nama domain dan web hosting maka langkah selanjutnya yang perlu anda lakukan adalah mengupload website yang berformat html yang telah anda simpan dalam komputer ke web hosting anda sehingga dapat dilihat semua orang melalui internet.
Caranya :

  1. Bukalah http://www.000webhost.com/
  2. Kliklah members area di list sebelah kanan masukkan email dan password yang anda gunakan untuk mendaftar sebelumnya, kemudian klik ‘Go to Cpanel’ di sebelah kanan nama domain anda.
  3. Lihatlah disebelah kanan di bawah account information di sebelah baris ‘password’ kliklah pada ’show’ akan terlihat ftp login detail seperti dibawah ini
  4. Bukalah program filezilla yang telah anda install sebelumnya, jika belum program filezilla dapat anda download disini. Carilah yang sesuai dengan OS anda windows / linux.
  5. Masukkan data host, username, password, dengan melihat ftp login detail. Kemudian kolom port diisi dengan angka 21, kemudian klik quickconnect
  6. Setelah terkoneksi browselah pada sebelah kanan, klik 2kali pada folder public_html
  7. Lihatlah pada kolom sebelah kiri, browse atau carilah file html yang telah anda buat, klik kanan, klik upload
  8. Sekarang lihat pada kolom sebelah kanan klik pada file default.php kemudian delete
  9. Buka browser anda, masukkan alamat website anda, lihatlah sekarang website anda sudah dapat dilihat semua orang melalui internet
Lihat sumbarnya disini

Tulisan yang Menyadarkan Rakyat Aceh

Saya ingin menulis. Tapi, tidak pernah bisa menulis seperti penulis lainnya. Saya memang bukan seorang penulis. Saya ingin berpolitik. Tapi, sungguh saya juga bukan politikus. Apalagi politikus ulung seperti teman-teman saya. Saya juga ingin berdiplomasi. Namun, saya juga bukan seorang diplomat. Akan tetapi hari ini saya harus menulis.inilah tulisan perdana saya.

Saya sedikit ingin berkisah. Lebih kurang sudah lima tahun saya menikmati damai yang telah dirajut dengan susah payah ini. Sering teman-teman aktivis, juga teman-teman eks kombatan mengajak untuk terlibat dalam aktifitas politik setelah 2006. Ajakan itu, selalu saya abaikan dengan alasan “Saya ingin menikmati damai ini”. Sebenarnya, dalam lubuk hati yang paling dalam saya mengingkari jawaban saya sendiri.

Sungguh, tidak bisa dipungkiri. Secara lahiriah Aceh sudah damai. Secara mayoritas pun DPRA sudah dikuasai oleh Partai Aceh (PA). Begitu juga dengan eksekutif. Sayangnya, damai ini hanya baru sebatas simbolisasi karena kebijakan yang dibuat oleh eksekutif dan legislative masih bisa diinterpensi, dan UUPA masih bisa diotak atik oleh Jakarta. Ini maknanya makna pemerintahan sendiri atau yang kerap disebut dengan self government belum diklaskan oleh Jakarta. Kalau sudah begini, bisa dikatakan damai di Aceh seumpama jiwa yang sedang kehilangan ruhnya.

Meski begitu, saya masih bisa bersyukur karna dentuman senjata tidak pernah terdengar lagi. Warung kopi sesak dengan cekikan para remaja dan serak parau bapak-bapak tua dan setengah baya. Kondisi ini jauh berbeda ketika tahun-tahun sebelum MOU Helsinki ditandatangani.

Alhamdulillah semua bisa menikmatinya dengan hati yang gembira. Sayangnya, kegembiraan yang luar biasa itu telah menjadikan kita lupa diri. Kita, lupa bahwa hari ini kita sedang dibuai sayang oleh mereka yang mengatasnamakan NKRI. Sepertinya, penyakit lupa diri ini tidak hanya di alami oleh rakyat dan sebagian eks kombatan. Ternyata, Gubernur Aceh juga mengalami hal yang sama, bahkan lebih kritis.

Saya masih ingat. Di tahun-tahun pertama rakyat masih bisa mendengar suara lantang Bapak Gubernur ketika meneriakkan agar butir-butir yang tertulis dalam MOU Helsinki di implementasikan dengan maksimal. Seiring berjalannya waktu ketegasan akan nasib MOU Helsinki yang dijabarkan dalam UUPA kian sepi diteriakkan. Hanya tersisa sosok pemimpin yang di mata saya terlihat bagai sosok yang hidupnya dipenuhi oleh tuntutan materil yang semakin hari semakin berlimpah.

Bagi saya, sekritis apapun penyakitnya, beliau tetap gubernur yang pernah menjadi sahabat saya. Banyak kenangan masa lalu yg terukir bersama beliau. Saya tidak tau apakah beliau masih mau mengingat masa–masa sulit itu atau tidak. Karena, selama beliau menjabat sebagai gubernur bisa dikatakan saya adalah sahabat yang paling jarang bertamu kerumah beliau. Sampai jari jemari ini saya paksakan menulis ini, saya belum juga kerumahnya serutin sahabat-sahabat beliau yang lain.

Seandainya saya memiliki kekuatan dan kemampuan untuk memediasi, mungkin hal seburuk ini tidak akan terjadi. Tapi sayang itu hanya andai-andai saya saja. Andai andai itupun baru muncul ketika saya sudah tidak mengenal beliau lagi. Sungguh, saya telah tidak mengenal sosok yang biasa saya sapa Teungku Agam.

Teungku Agam sekarang adalah sosok yang sudah mulai gemar memakai baret. Teungku Agam yang selalu menyisihkan waktunya untuk belajar menembak. Dia bukan lagi Teungku Agam. Dia hanya Irwandi. Gubernur Aceh.

Saya sadari itu. Kesadaran yang membuat saya menafikan persahabatan. Dengan berat hati, cukup saya simpan dalam kertas usang. Sungguh, saya tidak pernah memiliki sahabat yang gemar memakai baret. Gemar memegang senjata, kecuali dalam kondisi terjepit dan nyawa terancam. Tidak ada lagi suara lantangnya yang dulu dipergunakan untuk menggugat Jakarta. Kini, suara lantangnya itu telah dipergunakan untuk menggugat sahabatnya sendiri. Menggugat rekan-rekannya yang telah menggantarkan dirinya ke tampuk kekuasaan. Menggugat perdamaian yang sedang saya nikmati sekarang ini, dengan alasan sayang Aceh.

Mendengar gugatan seorang yang kini cukup ku panggil dengan Irwandi atas rekan-rekan seperjuangannya membuat jiwa saya terusik. Saya hanya seorang ibu rumah tangga yang tidak bisa menulis tapi kini memaksakan diri untuk menulis. Seorang perempuan biasa yang tidak memiliki kemampuan berdiplomasi akhirnya mulai belajar berdiplomasi. Sungguh, jiwa pemberontak yang telah lama saya kuburkan seakan meraung bak srigala kelaparan. Sepertinya hari itu saya telah sembuh dari penyakit lupa diri.

Seketika itu pula dengan rasa sedih yang begitu mendalam saya sempatkan diri mampir di rumah kediaman Muallem. Berharap bisa berbincang dengan beliau. Tapi, sayang beliau tidak berada di tempat sore itu. Akibatnya, jiwa ini terus saja menelangsa. Mencari jawaban atas apa yang sedang terjadi.

Saya sangat percaya Muzakir (Muallem) sosok yang sangat arif. Suatu sore di Simpang Mesra, beliau pernah berucap, mundur dan diam lebih baik. Jika kita tetap majupun sebagai kandidat, yakinlah pertumpahan darah antar timses (tim sukses) Irwandi dan PA akan berlangsung. "Hana payah jioeh, bak merepah tempat ikat spanduk manteng ka pake. Ta cok hikmah mantong (ngak usah jauh-jauh waktu berebut tempat pemasangan spanduk saja pasti akan terjadi pertengkaran. Kita ambil hikmahnya saja." Sungguh kalimat bijak yang keluar dari mulut seorang Mualem.

Itulah kearifan yang keluar dari sosok panglima, yang kukenal 9 tahun silam. Beliau tetap Muallem yang selalu berlama-lama dalam sujud dan zikir.Muallem yang selalu menjadikan mesjid sebagai tempat transitnya. Berbanding terbalik dengan perilaku Gubernur Aceh saya yang setelah mengeluarkan statement kalau independent tidak boleh ada di Aceh, sekarang beliau yang mengingkarinya. Begitu juga, setelah mengeluarkan statement semua pejabat pemerintah Aceh harus memakai INOVA sebagai kenderaaannya, malah beliau yang memakai Cheep Robicon.

Bagi saya, Muallem sebagai representative PA telah menunjukkan karakternya sebagai negarawan dan politikus sejati. Jadi wajar saja jika dalam beberapa hari ini kalimat-kalimat yang bertendensi simpati terus saja bergulir.Namun sekali lagi saya ingatkan, selaku anak Aceh yang belum berpaling dari garis lurus perjuangan, jangan terhipnotis dengan pujaan-pujaan sesaat, diakui atau tidak, PA (Partai Aceh) termasuk saya sendiri merupakan calon penonton dari sebuah pesta yang akan digelar sebentar lagi. Saya ingin bertanya, Apa yang bisa dilakukan oleh seorang penonton selain tepuk tangan? Atau, akan ada riak yang akan merubuhkan panggung sehingga pesta gagal digelar?

Walaupun DPRA tidak mengakui bahwa pesta tersebut sah menurut hukum dan tidak bertanggung jawab atas penyelenggaraan Pilkada Aceh, baik menyangkut dana APBA hingga kemasalah ritual Gubernur telpilih (Aceh.tribunnews.com/2011/10/09)Pesta tetap akan digelar. Pertanyaan selanjutnya, setelah pesta usai akan kemanakah sang pengantin itu berlayar?

Saya yakin lagi-lagi Jakarta tempat berlabuh. Inilah Aceh. Sebagian rakyatnya tidak pernah malu melacurkan dirinya dengan Jakarta. Luka lama belum juga sembuh, kini luka baru mulai kita torehkan. Bisa dibayangkan bagaimana kondisi Aceh kedepan, ketika disharmonisasi antara eksekutif dan legislatif telah terbangun jauh-jauh hari, otomatis pembangunan yang berkesinambungan, kesejahteraan bagi rakyat, pendidikan yang maksimal untuk generasi muda, kesehatan yang memadai akan mandek alias tidak akan berjalan maksimal seperti yang akan digaungkan oleh Jurkam dari setiap kandidat nantinya.

Dalam kondisi seperti inilah kita membutuhkan kecerdasan para pemilih dan kekritisan rakyat dalam mencerna apapun yang keluar dari mulut para kandidat.Apa yang sudah dilakukan oleh orang terdahulu seyogyanya bisa dijadikan bahan refleksi,pengalaman menjadi knowledge dari learning before,learning during,learning after berujung sebagai collective knowledge.Aceh milik Rakyat Aceh, sudah sepatutnya rakyat yang menentukan segalanya, bukan mereka-mereka!

Penulis adalah Ibu Rumah Tangga, Tinggal di Limpoek, Aceh Besar
sumber: Atjeh Post

Kamis, 10 Mei 2012

About Me

Sebagai postingan pertama saya akan menjalaskan atau memperkenalkan jati diri saya disini. Harapan saya apabila ada yang membaca postingan-postingan saya di Blog ini bisa kenal dan membayangkan gimana saya sebenarnya.

Nama lengkap adalah Muhammad Davi, biasa orang-orang memanggil saya davi, dav, vi, mas davi atau kak davi (panggilan kota) dan bang depi atau depi (panggilannya kampungnya). Alhamdulillah pada tanggal 18 Oktober 2011 saya sudah resmi menyelesaikan studi Strata-1 sehingga berhak menambah gelar pada nama saya menjadi Muhammad Davi, S.Kom.

Ok, sekarang saya akan bercerita sedikit masa-masa kecil yang penuh kebahagian. Sebenarnya saya adalah anak kedua dalam keluarga, sebab kakak pertama saya sudah meninggalkan saya dan semuanya pada usia yang sangat balita, sehingga saya menjadi penggantinya. So pasti, sekarang saya jadi anak pertama. Kehadiran saya di dunia sungguh disambut dengan bahagia oleh kedua orang tua yang telah pernah merasa kehilangan buah hati pertamanya. Saya tahu betapa besar kasih sayang mereka berdua ketika saya hadir dunia ini, mungkin karena mereka takut saya akan pergi seperti buah hatinya yang pertama. Terima kasih papa n mama atas kasih sayang yang selama ini engkau berikan. Dan maafkan nanda yang belum bisa membalasnya.

Tapi sekarang saya sangat sedih karena hingga saat ini saya belum bisa membahagiakan mereka. Disamping itu, saya juga ingin membahagiakan adik-adik agar bisa sekolah seperti anak-anak lain tanpa harus pergi nafkah untuk membantu biaya pendidikannya masing-masing. Ketika saya berpikir betapa lemah dan tidak berdayanya saya hidup di dunia ini.

InsyaAllah setelah selesai pendidikan S1 ini saya akan berusaha untuk membahagiakan mereka dan di blog ini saya ingin berbagi cerita. Ini hanya sebuah catatan sebagai memori untuk masa yang telah berlalu.

Kamis, 12 April 2012

Siapa Calon Istriku???

Untuk menggungkapkan rasa cintan pada seorang wanita memang sungguh berat. Sepertinya lebih berat dari megangkat besi. Biarpun belum pernah gangkat besi kira-kira begitulah sulitnya. Tapi, itu akan berbeda halnya dengan wanita yang bener aku sukai, kalau memang dia benar-benar sesuai dengan pilihankuku, aku tidak pernah merasa berat untuk mengatakan cinta atau suka kepadanya. Seperti yang pernah aku katakan pada teman SMA dulu, sebut saja namanya Intan.

Memang Intan ini adalah salah satu cewek yang pernah mendengar atau membaca ungkapan cinta atau rasa suka dariku. Selain kepada dia, belum pernah aku mengatakan suka atau cinta. Tapi sayang, apa yang aku rasakan dan aku impikan ternyata tak sejalan dengan apa yang di harapkan dan idamkan. Akhirnya dia pun memilih lelaki lain yang kurang lebih sudah 3 kali pacaran. Mendengar hal ini pasti merobek hati dan mempekakkan teliga. Orang yang kita sayang, kita cinta dan kita suka ternyata sudah membagi-bagi cintanya.

Pernah berpikir untuk meninggalkan dia dan mencari yang lain yang lebih baik dari dia, tapi sungguh sulit aku rasa. Setiap mendengar namanya saja hatiku sudah lumpuh tak berdaya karena cinta. Aku sungguh belum bisa berpaling dari cinta kepadanya.

Di dunia ini sebenarnya begitu banyak wanita yang bisa menjadi seorang istri, tapi menentukan yang mana yang akan menjadi calon istri itu juga termasuk hal sulit. Pernah berpikir ketika ketemu dengan seorang cewek di Jogjakarta, biasa saya memanggilnya Amai. Pernah melihat dia saya ingin mencari tahu tentang itu cewek dan ternyata semua sudah sip. Hanya satu yang mejanggal di kepala saya, yaitu kita lahir pada tahun yang sama. Melihat dari pengalaman-pengalaman orang tua kita, perkawinan yang ideal itu adalah laki-laki lebih tua beberapa tahun dari wanita.

Rabu, 11 April 2012

Musibah atau Pelajaran Pertama di Batam

Tanggal 24 Maret 2012 sungguh menjadi hari bersejarah dalam hidupku selama tinggal di Batam. Anda tahu kenapa? Belum tahu ya. Ok, sekarang saya kasih tahu ya, tapi mau tahu atau tempe? Oklah, jadi pada hari Sabtu, tanggal 24 Maret 2012 saya telah melakukan kesalahan sangat fatal. Apa sih kesalahannya? Begini, jadi setelah bulek saya berangkat kerja, saya berinisiatif untuk mencoba menjalankan mobil yang sedang diparkir.

Tapi siapa sangka, ternyata detik itu adalah detik-detik menanti musibah bagi saya. Mobil yang saya coba kendalikan ternyata mundur dengan kekuatan penuh sampai menabrak tiang garasi rumah tetangga. Alhasil, tiang garasi patah dan harus diperbaiki oleh tukang menghabiskan Rp. 300. 000,-. Sedangkan mobil, bagian body belakang hancur yang mungkin akan menghabiskan uang jutaan rupiah untuk memperbaikinya. Sebenarnya bukan besar biaya yang harus dikeluarkan yang menjadi masalah bagiku, tapi rasa malu yang begitu mendalam yang seakan-akan tak mau lagi ketemu dengan orang-orang yang menyaksikan kejadian itu.

Sungguh, mulai detik itu hidupku tak pernah tenang, siang malam selalu memikirkan bagaimana menyelesaikan masalah tersebut dan kenapa sampai berbuat demikian. Sungguh, sungguh, sungguh semua diluar kuasaku.

Kena marah dari sudah pasti, perbaiki rumah dan mobil juga pasti, dan menahan malu sungguh kerugian paling besar. Belum lagi untuk memperbaiki itu semua itu belum pasti, apakah kejadian ini akan menjadi hal terpahit dalam hidup saya atau bagi keluarga saya itu juga belum pasti, tapi saya berharap itu tidak akan terjadi.

Hari berganti hari, akhirnya sampai juga pada hari yang saya tunggu, yaitu membicarakan kejadian tersebut dengan Ibu Dokter. Apa yang terjadi, saya dimarahi, tapi itu wajar karena saya memang bersalah, dari kata-kata Ibu Dokter semua saya ambil sebagai pelajaran, tidak ada satu kata pun yang saya ingat untuk membalas dendam atau membencinya. Mungkin kalau saya pada posisi beliau saya juga akan marah seperti beliau.

Inilah sifat manusia, dia terkadang lemah, hanya dengan sedikit godaan bisa membuat dia hancur dalam hidup. Siapa siah manusia yang tidak pernah berbuat salah? Nabi Adam AS yang manusia pertama saja pernah berbuat salah sampai dikeluarkan dari syurga, apalagi saya yang sudah menjadi cucu buyut yang sudah tak tahu keturunan dari mana untuk sampai ke Nabi Adam AS. Jadi, sudah sifat lahiriah bagi seorang manusia jika ia berbuat salah.

Disini saya hanya ingin melihat, bagaimana sikap-sikap orang terhadap saya setelah saya berbuat salah? Bencikah mereka pada saya? Marahkah mereka pada saya? atau Meganggap saya seorang anak nakal? Terserah, masing-masing boleh menentukan sendiri. Sedangkan saya pribadi hanya ingin bertanggung jawab atas semua perbuatan yang telah saya lakukan. Dan meminta maaf kepada Bu Dokter atas semua kesalahan yang telah saya lakukan. Mungkin sementara hanya itu yang dapat saya lakukan. Tak lupa setiap selesai Shalat saya mendo'akan beliau agar selalu selamat dan dimudahkan rezeki serta dilunakkan hatinya untuk memaafkan sesama.

Mudah-mudahan cerita singkat saya ini bisa menjadi pelajaran bagi pembaca dan maha guru bagi saya sendiri. Intinya, jangan pernah memakai barang orang lain tanpa seizinnya walau hanya untuk dipinjam sebentar dan akan segera dibalikin. Kalau belum dapat izin dari yang punya, jangan pernah mengambil/menggunakannya.

Thank's....:)